17 Desember 2015

GOWES RUTE LEMBU SURO

Oleh : Arifin BMC DPC Menganti NGPT 
           ( seorang Buruh Tani sebagai Sopir Tractor)

Minggu 29 November 2015 di Wlingi – Blitar, Jawa Timur, Oleh :
1. WIBBA : Wlingi Blitar Bike Adventure - Blitar
2. BMC : Boss Mtb Club - Jombang
3. JOMBERS : Jombang Bersepeda
sekilas, tentang lembu suro yang melegenda lekat dengan Gunung Kelud ini, ada baiknya kita meluangkan waktu sejenak untuk menyimak sekelumit cerita tentang legenda dua Raja yang memperebutkan Putri Cantik bernama Dewi Kili Suci pada segmen cerita selingan di Gowes lembu Suro berikut ini.
Cerita Misteri Gunung Kelud banyak disertai dengan legenda yang masih menjadi kepercayaan sebagian dari masyarakat setempat. Gunung Kelud terletak diantara Kabupaten Blitar dan Kediri, Gunung Kelud merupakan salah satu tujuan wisata Jatim yang cukup terkenal keindahan panoramanya.Semilir angin yang bertiup tipis,menyapu lereng perbukitan hijau seolah mengusap penatnya fikiran karena tiap hari memikirkan galian kabel listrik yang tak kunjung usai. Dibalik ketinggian gunung yang mencapai 1.731 meter diatas permukaan laut ini, tersimpan banyak misteri yang sekedar untuk diketahui oleh kita bersama,minimal untuk dongeng pengantar tidur anak-cucu kita.
Berdasarkan legenda masyarakat setempat, Gunung Kelud terbentuk akibat pengkhianatan seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap cinta dua raja yang bersaing untuk berebut memperistrinya yaitu Lembu Suro dan Mahesa Suro. Dewi Kili Suci adalah anak dari Jenggolo Manik,bukan RD Steer Bunder,atau Putri bakul duren di wonosalam – jombang, yang akhir-akhir ini sedang ramai menjadi rasan-rasan di salah satu group pecinta gowes.
Dengan paras kecantikannya yang elok dan menawan, maka tidak heran jika saat itu ada dua orang raja yang bersaing ketat untuk memperebutkan sang Putri tadi, hanya saja yang melamar bukanlah manusia normal,bukan pula juragan martabak / buruh tani,juga bukan juragan godhong / pemilik agen matjam-matjam telor termasuk telor buaya yang kari siji, akan tetapi yang bersaing adalah satu manusia berkepala lembu yaitu bernama Lembu Suro dan satunya lagi manusia berkepala Kerbau bernama Mahesa Suro.
Dewi Kilisuci yang enggan menerima lamaran, mungkin saja karena mereka yang datang tidak mengendarai steer bunder pelpeyer/rubikon/strada/portuner putih/pajero /inopa F1 atau sejenis kereta odong-odong, akhirnya membuat sayembara sulit, yaitu bagi yang bisa membuatkan dua buah sumur diatas puncak Gunung Kelud dimana sumur yang satu harus berbau wangi sementara sumur yang lain harus berbau amis dan sayembara ini harus direalisasikan hanya dalam satu malam sahaja.
Dengan kesaktian Raja Lembu Suro dan Mahesa Suro, sayembara tersebut disanggupi dan setelah bekerja semalaman di temani dua cangkir kopi luwak wonosalam dan singkong bakar ,maka keduanya berhasil menang dalam sayembara. Kemenangan dua orang raja tersebut tidak disukai oleh Dewi Kilisuci, hingga akhirnya Dewi Kilisuci satu syarat lagi yaitu dua orang raja tersebut harus membuktikan bahwa kedua sumur tersebut memang benar berbau wangi dan amis dengan mereka berdua harus masuk ke dalam sumur yang telah mereka buat.
Dengan adanya syarat tambahan, dua orang raja tersebut pun setuju, setelah makan malam dengan menu pecel lele dan pecel belut, mereka berdua bergegas masuk ke dalam sumur yang sangat dalam itu. Begitu mereka sudah sampai di dalam sumur maka Dewi Kilisuci memerintahkan pasukan Jenggala untuk segera menimbun keduanya dengan bebatuan yang mengakibatkan kematian Raja Lembu Suro dan Mahesa Suro. (betapa teganya engkau Dewi Kilisuci..)
Namun, sebelum Raja Lembu Suro mati dia bersumpah disertai kutukan : “Baiklah besok orang-orang Kediri akan dapat balasan yang setimpal dari saya. Kediri akan menjadi sungai, Tulungagung akan menjadi danau, dan Blitar akan menjadi daratan. Berdasarkan legenda Lembu Suro maka masyarakat di lereng Gunung Kelud secara rutin pada tanggal 23 bulan Surau mengadakan tolak bala sumpah tersebut berupa Larung Sesaji.
Untuk lebih jelas dan lengkapnya tentang legenda Raja Lembu Suro dan Raja Mahesa Suro,ada baiknya anda berkunjung dan menanyakan langsung ke patung Lembu Suro dan Mahesa Suro,serta rumput yang bergoyang di sekitarnya…(# sambil bergowes ria dan jangan lupa minum pil anti ngpt)
Akhirul kalam, Ucapan terima kasih kepada keluarga besar WIBBA : Wlingi Blitar Bike Adventure, atas sambutan,jamuan, dan suguhan treknya benar-benar ruar biasa…mohon maaf jika kami terlalu banyak makannya..

Salam Gowes,

Arifin Bmc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar