Legenda Bali Secret Track (Gravity
Enduro, Puncak Penulisan – Pantai Tianyar) yang sudah tidak asing lagi ditelinga
pecinta MTB Indonesia maupun Dunia agaknya menggoda kesabaran adrenaline para
anggota BMC, makanya sejak dicanangkannya Gowes Minggat Seri #3 oleh DPP BMC
langsung saja Track ini menjadi pilihan yang dominan diantara banyak pilihan
Track lainnya, setelah minta pertimbangan dan nasehat dari para Sesepuh dan
Pinisepuh, para Normal dan Abnormal dari seantero Jawa Dwipa maka ditetapkanlah
pelaksanaan Gowes Minggat Seri #3
pada hari Sabtu 21 Pebruari 2015.
Menurut botjoran inpo –maklum
lagi derasnya musim hujan– dari sumber terpercaya di Markaz DPP BMC, penetapan
tanggal tersebut didasarkan oleh penomena libur Taon Baru Imlek yang jatuh pada hari Kamis 19 Pebruari 2015
sehingga bisa diprediksi hari Jumat nya akan ditetapkan sebagai Cuti Bersama
bagi yang Sabtu adalah hari Libur karena Jumat adalah Harpitnas, dari pada para
pegawai mbolos yang resikonya bila ketahuan akan diturunkan jabatannya dan
dipotong gajinya maka lebih baek diliburkan sahaja sehingga semuanya akan
senang dan gembira, Bawahan senang liburan jadi panjang waktunya dan atasan
juga senang dan gembira selain karena waktu libur yang panjang juga tidak repot
repot melakukan sidak absensi dan memberlakukan sanksi…….wkwkwkwk.
Setelah
melalui proses yang panjang dalam diri tiap anggota BMC dan keluarganya
(terutama dg urusan Visa) –tidak usahlah
kita deskripsikan mendetil bagaimana proses yang panjang itu, karena kita
semuanya sudah tau sama tau, TST – maka tersebutlah peserta Gowes Minggat Seri #3 Edisi Bali Secret Track sebanyak 20
Peserta, terdiri atas :
- DPP : 4 Orang
- DPC Akik : 2 Orang
- DPC Menganti : 1 Orang
- DPC Sumur Welut : 1 Orang (Penulis sendiri)
- DPC Sidoarjo : 5 Orang
- DPC Lumajang : 2 Orang
- DPC Jakarta : 3 Orang (termasuk Bali)
- DPC Banjarmasin : 2 Orang
Total : 20 Orang
Perjalanan menuju Lokasi Gowes yaitu ke suatu Pulau dimana tempat para
Dewata bersemayam, yang konon Pulau ini juga disebut sebagai Kepingan keindahan Nirvanna yang tertinggal
di Maya Pada, terbagi menjadi dua cara yaitu ada yang via Jalur Darat bagi
yang ngaprettt dan banyak waktu tentunya… wkwkwkkwk dan sebagian melalui Jalur Udara dengan memanfaatkan
ticket murah dari beberapa maskapai penerbangan, konon Garuda pada hari Kamis
malam telah membanting harga ticket dibawah Maskapai
Low Cost Carrier – tapi ini inpo dari sumber yang kurang terpercaya, jangan
ditelan mentah mentah–, tercatatlah DPC Sidoarjo,
DPC Menganti dan DPC Sumur Welut dalam satu Rombongan via Darat dengan dua
kendaraan jenis MPV dan Pickup ketjuali seorang DPC Sidoarjo dan DPC
Banjarmasin berangkat via udara, sedangkan DPC Akik dan sebagian DPP
serombongan via Darat dengan dua kendaraan SUV dan MPV dan sebagian peserta
lainnya dari DPP via Udara.
Jalur Darat yang ditempuhpun bagi
yang melalui darat juga berbeda, Rombongan DPC Menganti, Sumur Welut dan
Sidoarjo menyusuri jalur Pantai Utara Bali sedangkan Rombongan DPP dan DPC Akik
melalui Jalur Selatan (Den Pasar) karena harus pick-up Sang Ketum BMC di
Bandara Ngurah Rai sedangkan DPC Jakarta dan Banjarmasin mereka semua via
Udara, konon mereka mencarter pesawat khusus yaitu Khushushon alaa Hadrathil Musthofa ilaihil Faatiha……..