Dan
hari Minggu 3 April 2016 pun telah ditetapkan……, sebagai
waktu pelaksanaan Gobar BMC –
Sierad Cycling Club (SCC) dengan
mengambil lokasi/area Wonosalam dan
sekitarnya, SCC adalah sekelompok Goweser
yang bernaung dan bekerja di PT. Sierad Produce Tbk, yaitu perusahaan yang bergerak dalam produksi pakan
ternak sebagai produksi utama serta
dalam industri peternakan, penetasan, rumah potong, kemitraan, juga usaha
daging ayam, tepung ikan dan beberapa produksi peralatan-peralatan ternak ayam yang beralamat di Jl. Raya Sidoarjo
– Krian, Desa Ketimang/Ploso Kec.
Wonoayu Sidoarjo, anggota SCC meliputi semua Department yang ada tanpa
membedakan status kekaryawanannya dan sebagian besar berasal dari Production
Department.
Sebenarnya
agenda Gobar BMC yang hingga kini masih menjadi obsesi adalah Track 5 Cm,
Cemoro Tigo dan Ledok Ombo yang kesemuanya masih dalam area TNBTS (Bromo dan sekitarnya), salah satu dari ketiga Track Favorit itu
sedianya dieksekusi pada April 2016 ini namun karena adanya special request
demi terjalinnya persahabatan dan silaturrahim antara Pegowes/Goweser maka
biarlah Track Favorit itu masih tetap menjadi impian BMC.
BMC dari berbagai Cabang admelakukan persiapan di DPP Markaz Bogem Diwek -Jombang |
Di
Wonosalam sebenarnya banyak Track yang menarik lagi menantang bagi para
Pesepeda baik dari jenis DH (Carang
Wulung Bike Park), AM (Trans Sumber Boto Zodiac 7, Sejawat 14) maupun XC
(Lembah Giri, mBah Sakim, Gentaru, Rumah Hantu dlsb), namun kali ini kami
sengaja mencari Track yang berbeda dan lain dari biasanya dengan konsep Berakit
rakit dahulu bersenang ditengah tengah lalu diakhiri dengan “Ider Tempe” yang dikemas dalam kontur track : Tanjakan
Onroad, Turunan Offroad, Tanjakan Kombinasi Aspal, Paving, Makadam dan Tanah
Liat, super duper lengkap dech pokoknya.
Pemanasan untuk melemaskan otot otot sebelum start tanjakan |
Malam
Minggu, 2 April 2016 semua anggota SCC telah berkumpul di Aula Villa Wonosalam untuk
mengikuti technical meeting, ramah tamah dan hiburan. Kepala Pusat Markaz DPP
BMC dalam technical meeting memberikan arahan bahwa Track Wonosalam mungkin
sangat unik dan berbeda dengan track yang selama ini sudah dijajal oleh SCC,
oleh karenanya perlu disiapkan pisik dan mental yang prima meskipun panjang
lintasan track hanya 21 Km namun kontur daerah Wonosalam yang berupa perbukitan
dengan Start – Finish dititik yang sama maka sudah barang tentu perbandingan
tanjakan maupun turunan pasti sama komposisinya (XC Rolling) dan track yang
dipersiapkan ini sebenarnya sesuai dengan jenis Kuda Gowes yang dibawa oleh
hampir seluruh anggota SCC yaitu jenis sepeda Hard Tail bahkan ada sepeda tanpa
suspensi sekalipun.
Tikungan tanjakan... SCC masih berjaya dalam Track seperti ini |
Menjelang
Shubuh di Markaz DPP BMC kami telah mempersiapkan diri, kami bangun sebelum
shubuh sebenarnya secara tidak sengaja karena salah satu anggota bermimpi dan
mengigau dengan berteriak teriak dan terbahak bahak keras sehingga mengagetkan
dan membangunkan temen temen lainnya dan sempat terfikirkan untuk merekam
igauannya namun karena kelamaan dalam mencari alat perekam (HP) hingga habis
igauannya dan terlewatkan momentnya, setelah sadar dan bangun yang bersangkutan
bercerita sedang bermimpi mengusir Roh Jahat yang bersemayam di Rumah Hantu
yang ada di tengah track hutan Wonosalam, ternyata gambaran track yang
disampaikan oleh Kepala Pusat Markaz DPP ( Ostadz
Moh Nasir) sangat meresap dan mengendap dalam alam bawah sadarnya hingga terbawa
dalam alam mimpinya.
Area Parkir Air Terjun Sekelip Carang Wulung |
Sebelum
bendera start dilambaikan oleh pejabat Sierad, dilakukan senam pemanasan agar
otot otot tidak stress karena begitu start langsung mendaki tanjakan aspal
hingga sampai pada Km 6 Desa Gentaru-Carang Wulung saat dimulainya turunan
offroad, disini banyak anggota SCC yang tadinya kenceng dan merasa superior di
tanjakan sekarang mulai agak kendor dan kaget dengan track tanah liat bercampur
bongkahan bebatuan baik yang berserakan dipermukaan maupun tertanam dalam
lintasan tanah liat yang cukup menyulitkan dalam mengayuh pedal sehingga tidak
sedikit dari mereka melakukan “Ider Tempe” padahal track turunan, terlebih lagi
ada yang memakai Ban dengan ukuran kecil dan sepeda tanpa suspensi.
Goweser Cewek andalan dari BMC DPC Lumajang |
Setelah
melewati “Rumah Hantu” di tengah kebun dan hutan ada percabangan jalur, nah
dititik ini peserta Gobar mulai terpecah arah, ada Golongan Kanan (Ash-haabul
Yamiin), ada Golongan Kiri (Ash-haabus Syimaal) dan ada Golongan Muqorrobuun (
Dekat dg Allah) seperti Golongan Manusia
pada saat hari berbangkit (Surat Al Waqiah, 7-14).
Mart Bobby lagi mengejar RD yang melaju didepannya setelah Rumah Hantu |
Golongan Kanan, setelah Rumah Hantu mereka
ambil arah kanan lurus turunan melintasi areal perkebunan Sengon, Kopi maupun
tanaman holtikultura lainnya dan keluar di perkampungan Desa Pulosari kemudian
nanjak aspal sampai pertigaan Pohon Beringin Desa Ngrimbi ambil arah kanan lagi
menyusuri perkampungan dengan menapak tanjakan demi tanjakan melalui lembah
Giri dan menanjak lagi hingga finish di Warung mBak Tik Wonosalam. Dalam Surat
Al Waqiah ayat 27 – 40 dikisahkan tentang
berbagai nikmat yang didapat oleh goloingan kanan, mereka berada ditengah kebun
dan taman serta mata air dengan buah buahan berlimpah beraneka maca ragam,
didampingi gadis jelita sebaya umur yang diciptakan khusus bagi mereka,
Golongan kanan ini sama banyak antara orang dahulu dan orang diakhir zaman.
Belok kanan,..... Golongan kanan...? |
Golongan
Muqorrobuun,
Golongan yang mengambil rute lebih dekat jaraknya, yaitu setelah Rumah Hantu
mereka memotong jalur dengan menyebrang sungai melalui jembatan kayu yang
dibikin oleh para Pelajar Pramuka kemudian melintasi tanjakan makadam sampai
keluar dari areal perkebunan/hutan di Desa Pucangrejo, sebagian golongan ini
ada yang melanjutkan menapaki tanjakan dari Pucangrejo ke titik finish dengan
mengambil rute sama seperti saat start lalu di Desa Tukum belok ke kanan menuju
warung mBak Tik, golongan ini mencapai garis finish yang paling awal karena
jaraknya memang lebih dekat yaitu sekitar 13 km saja. Dalam Surah Al Waqiah
pada ayat 15 – 26 diceritakan tentang
berbagai kenikmatan yang didapat oleh golongan Al Muqarrobun , mereka duduk
diatas dipan yang bertahtakan emas dan berlian, dikelilingi para Bidadari
yang membawa gelas dan cerek berisi minuman dari mata air ditaman syurga, mereka
tidak pernah mabuk meminum minuman syurga, meraka mendapat buah buahan dan
daging burung, serta didampingi bidadari yang bermata jeli bagai mutiara
tersimpan rapi.
Golongan Muqorrobuun sampe Finish paling awal.... |
Golongan
Kiri, setelah melewati Rumah Hantu mereka mengambil
arah ke kiri namun setelah menemui sungai yang berarus deras balik lagi karena takut melintasi jembatan
bikinan adik adik Pramuka lalu mencari tempat penyebrangan yang lebih aman dan
dengan terpaksa harus rela menaiki tanjakan secara “Ider Tempe” berjamaah
kemudian berputar putar didalam kawasan areal perhutani menembus semak belukar
naik turun silih berganti dan keluar di Desa Ngrimbi kemudian dilanjut lagi
dengan tanjakan Aspal menuju finish di Warung mBak Tik Wonosalam. Dalam Surat
Al Waqiah ayat 41 – 56 digambarkan tentang azab dan siksa yang dialami oleh golongan
kiri, mereka berada ditengah naungan asap hitam yang meniupkan angin yang amat
panas, mereka memenuhi perut mereka dengan makanan dari pohon zaqqum dan minum
air mendidih untuk menghilangkan haus dahaganya, sebagai balasan atas apa yang
telah mereka kerjakan selama hidup didunia.
Golongan Kiri sedang "Ider tempe" karena kabotan helm..... |
Adakah kaitan dan persamaan tiga golongan dalam Gobar BMC-SCC
dengan tiga golongan yang dikisahkan dalam Surat Al Waqi’ah tersebut…..?
silahkan pembaca jawab dalam hati masing masing…
Dititik ini Tiga Golongan ditentukan, terserah pilih yang mana....? |
Terima kasih kepada SCC atas pelaksanaan Gobar Wonosalam pada 3
April 2016 lalu, semoga kita bisa berjumpa pada Gobar lain waktu yang lebih
seru….
Salam,
GS