08 April 2016

TIGA GOLONGAN DALAM GOBAR BMC-SCC (Sierad Cycling Club).

Dan hari Minggu 3 April 2016 pun telah ditetapkan……,  sebagai  waktu pelaksanaan Gobar BMC – Sierad Cycling Club (SCC) dengan mengambil lokasi/area Wonosalam dan sekitarnya, SCC adalah sekelompok Goweser yang bernaung dan bekerja di PT. Sierad Produce Tbk, yaitu perusahaan yang bergerak dalam produksi pakan ternak sebagai produksi utama  serta dalam industri peternakan, penetasan, rumah potong, kemitraan, juga usaha daging ayam, tepung ikan dan beberapa produksi peralatan-peralatan ternak ayam yang beralamat di Jl. Raya Sidoarjo – Krian,  Desa Ketimang/Ploso Kec. Wonoayu Sidoarjo, anggota SCC meliputi semua Department yang ada tanpa membedakan status kekaryawanannya dan sebagian besar berasal dari Production Department.
Sebenarnya agenda Gobar BMC yang hingga kini masih menjadi obsesi adalah Track 5 Cm, Cemoro Tigo dan Ledok Ombo yang kesemuanya masih dalam area TNBTS (Bromo dan sekitarnya),  salah satu dari ketiga Track Favorit itu sedianya dieksekusi pada April 2016 ini namun karena adanya special request demi terjalinnya persahabatan dan silaturrahim antara Pegowes/Goweser maka biarlah Track Favorit itu masih tetap menjadi impian BMC.
BMC dari berbagai Cabang admelakukan persiapan di DPP Markaz Bogem Diwek -Jombang
Di Wonosalam sebenarnya banyak Track yang menarik lagi menantang bagi para Pesepeda baik dari jenis  DH (Carang Wulung Bike Park), AM (Trans Sumber Boto Zodiac 7, Sejawat 14) maupun XC (Lembah Giri, mBah Sakim, Gentaru, Rumah Hantu dlsb), namun kali ini kami sengaja mencari Track yang berbeda dan lain dari biasanya dengan konsep Berakit rakit dahulu bersenang ditengah tengah lalu diakhiri dengan “Ider Tempe”  yang dikemas dalam kontur track : Tanjakan Onroad, Turunan Offroad, Tanjakan Kombinasi Aspal, Paving, Makadam dan Tanah Liat, super duper lengkap dech pokoknya.
Pemanasan untuk melemaskan otot otot sebelum start tanjakan
Malam Minggu, 2 April 2016 semua anggota SCC telah berkumpul di Aula Villa Wonosalam untuk mengikuti technical meeting, ramah tamah dan hiburan. Kepala Pusat Markaz DPP BMC dalam technical meeting memberikan arahan bahwa Track Wonosalam mungkin sangat unik dan berbeda dengan track yang selama ini sudah dijajal oleh SCC, oleh karenanya perlu disiapkan pisik dan mental yang prima meskipun panjang lintasan track hanya 21 Km namun kontur daerah Wonosalam yang berupa perbukitan dengan Start – Finish dititik yang sama maka sudah barang tentu perbandingan tanjakan maupun turunan pasti sama komposisinya (XC Rolling) dan track yang dipersiapkan ini sebenarnya sesuai dengan jenis Kuda Gowes yang dibawa oleh hampir seluruh anggota SCC yaitu jenis sepeda Hard Tail bahkan ada sepeda tanpa suspensi  sekalipun.
Tikungan tanjakan... SCC masih berjaya dalam Track seperti ini
Menjelang Shubuh di Markaz DPP BMC kami telah mempersiapkan diri, kami bangun sebelum shubuh sebenarnya secara tidak sengaja karena salah satu anggota bermimpi dan mengigau dengan berteriak teriak dan terbahak bahak keras sehingga mengagetkan dan membangunkan temen temen lainnya dan sempat terfikirkan untuk merekam igauannya namun karena kelamaan dalam mencari alat perekam (HP) hingga habis igauannya dan terlewatkan momentnya, setelah sadar dan bangun yang bersangkutan bercerita sedang bermimpi mengusir Roh Jahat yang bersemayam di Rumah Hantu yang ada di tengah track hutan Wonosalam, ternyata gambaran track yang disampaikan oleh Kepala Pusat Markaz DPP ( Ostadz Moh Nasir) sangat meresap dan mengendap dalam alam bawah sadarnya hingga terbawa dalam alam mimpinya.
Area Parkir Air Terjun Sekelip Carang Wulung
Sebelum bendera start dilambaikan oleh pejabat Sierad, dilakukan senam pemanasan agar otot otot tidak stress karena begitu start langsung mendaki tanjakan aspal hingga sampai pada Km 6 Desa Gentaru-Carang Wulung saat dimulainya turunan offroad, disini banyak anggota SCC yang tadinya kenceng dan merasa superior di tanjakan sekarang mulai agak kendor dan kaget dengan track tanah liat bercampur bongkahan bebatuan baik yang berserakan dipermukaan maupun tertanam dalam lintasan tanah liat yang cukup menyulitkan dalam mengayuh pedal sehingga tidak sedikit dari mereka melakukan “Ider Tempe” padahal track turunan, terlebih lagi ada yang memakai Ban dengan ukuran kecil dan sepeda tanpa suspensi.
Goweser Cewek andalan dari BMC DPC Lumajang 
Setelah melewati “Rumah Hantu” di tengah kebun dan hutan ada percabangan jalur, nah dititik ini peserta Gobar mulai terpecah arah, ada Golongan Kanan (Ash-haabul Yamiin), ada Golongan Kiri (Ash-haabus Syimaal) dan ada Golongan Muqorrobuun ( Dekat dg Allah)  seperti Golongan Manusia pada saat hari berbangkit (Surat Al Waqiah, 7-14).
Mart Bobby lagi mengejar RD yang melaju didepannya setelah Rumah Hantu
Golongan Kanan, setelah Rumah Hantu mereka ambil arah kanan lurus turunan melintasi areal perkebunan Sengon, Kopi maupun tanaman holtikultura lainnya dan keluar di perkampungan Desa Pulosari kemudian nanjak aspal sampai pertigaan Pohon Beringin Desa Ngrimbi ambil arah kanan lagi menyusuri perkampungan dengan menapak tanjakan demi tanjakan melalui lembah Giri dan menanjak lagi hingga finish di Warung mBak Tik Wonosalam. Dalam Surat Al Waqiah ayat 27 – 40 dikisahkan tentang berbagai nikmat yang didapat oleh goloingan kanan, mereka berada ditengah kebun dan taman serta mata air dengan buah buahan berlimpah beraneka maca ragam, didampingi gadis jelita sebaya umur yang diciptakan khusus bagi mereka, Golongan kanan ini sama banyak antara orang dahulu dan orang diakhir zaman.
Belok kanan,..... Golongan kanan...?
Golongan Muqorrobuun, Golongan yang mengambil rute lebih dekat jaraknya, yaitu setelah Rumah Hantu mereka memotong jalur dengan menyebrang sungai melalui jembatan kayu yang dibikin oleh para Pelajar Pramuka kemudian melintasi tanjakan makadam sampai keluar dari areal perkebunan/hutan di Desa Pucangrejo, sebagian golongan ini ada yang melanjutkan menapaki tanjakan dari Pucangrejo ke titik finish dengan mengambil rute sama seperti saat start lalu di Desa Tukum belok ke kanan menuju warung mBak Tik, golongan ini mencapai garis finish yang paling awal karena jaraknya memang lebih dekat yaitu sekitar 13 km saja. Dalam Surah Al Waqiah pada ayat 15 – 26 diceritakan tentang berbagai kenikmatan yang didapat oleh golongan Al Muqarrobun , mereka duduk diatas dipan yang bertahtakan emas dan berlian, dikelilingi  para  Bidadari yang membawa gelas dan cerek berisi minuman dari mata air ditaman syurga, mereka tidak pernah mabuk meminum minuman syurga, meraka mendapat buah buahan dan daging burung, serta didampingi bidadari yang bermata jeli bagai mutiara tersimpan rapi.
Golongan Muqorrobuun sampe Finish paling awal....
Golongan Kiri,  setelah melewati Rumah Hantu mereka mengambil arah ke kiri namun setelah menemui sungai yang berarus deras  balik lagi karena takut melintasi jembatan bikinan adik adik Pramuka lalu mencari tempat penyebrangan yang lebih aman dan dengan terpaksa harus rela menaiki tanjakan secara “Ider Tempe” berjamaah kemudian berputar putar didalam kawasan areal perhutani menembus semak belukar naik turun silih berganti dan keluar di Desa Ngrimbi kemudian dilanjut lagi dengan tanjakan Aspal menuju finish di Warung mBak Tik Wonosalam. Dalam Surat Al Waqiah ayat 41 – 56 digambarkan tentang azab dan siksa yang dialami oleh golongan kiri, mereka berada ditengah naungan asap hitam yang meniupkan angin yang amat panas, mereka memenuhi perut mereka dengan makanan dari pohon zaqqum dan minum air mendidih untuk menghilangkan haus dahaganya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan selama hidup didunia.
Golongan Kiri sedang "Ider tempe" karena kabotan helm.....
Adakah kaitan dan persamaan tiga golongan dalam Gobar BMC-SCC dengan tiga golongan yang dikisahkan dalam Surat Al Waqi’ah tersebut…..? silahkan pembaca jawab dalam hati masing masing…
Dititik ini Tiga Golongan ditentukan, terserah pilih yang mana....?
Terima kasih kepada SCC atas pelaksanaan Gobar Wonosalam pada 3 April 2016 lalu, semoga kita bisa berjumpa pada Gobar lain waktu yang lebih seru….

Salam,

GS