20 Oktober 2016

GOBAR LONG TRACK BMC : PENANJAKAN – TONGAS VIA COKRONITI

Pesona keindahan alam Bromo memang tiada bosannya untuk dinikmati, sudah ratusan bahkan mungkin ribuan kilo (baik kilo meter maupun kilo gram) track di TNBTS yang telah kami jelajah namun masih juga dan juga ingin kembali dan kembali, daya magnet Bromo bagi para MTB’er bak gaya tarik Kabah bagi kaum Muslim, makanya tak berlebihan dan tidak salah bila dibilang TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) adalah semacam Tanah Suci atau Syurga bagi MTB’er, bagi siapa yang mengaku MTB’er tapi belum pernah ke TNBTS maka ke-MTB’er-annya belumlah sempurna ibarat makan kita hanya mendapat 4 sehat saja  (kalaupun lengkap keempatnya) tapi belum sampai 5 sempurna.


Semenjak dirintisnya Track 5 Cm kurang lebih 2-3 tahun silam oleh pegiat MTB penyuka Perosotan (Gravity Enduro/AM) yang dimotori oleh Temen baik dari Probolinggo maupun Surabaya, kami BMC and The Gank  sangat berharap bisa mengexplore track baru tersebut secara full team dari berbagai DPC, tetapi ada saja aral yang menjadi tertundanya harapan itu, beberapa temen masih suka Tanjakan dan jenis Kuda Gowes genre XC sehingga bila diajak slalu beralasan type Kuda Gowes dan Track yang tidak cocok.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kedewasaan  --suka Perosotan salah satu tanda kedewasaan MTB er... wkwkwkwk--  akhirnya banyak temen BMC yang beralih Passion dan Muallafatun ke Prosotan dan terlebih lagi setelah beberapa kali melahap Track Puspo maupun C3 TNBTS yang medium extreem mereka malah addicted dengan Perosotan.


Obsesi menjelajah Track 5 Cm telah terpendam sekian lama bahkan kalah prioritas dengan pelaksanaan jelajah minggat seri 4 Pengalengan Bandung dan Cemoro Tigo hingga 3-4 kali executie, entah kenapa obsesi yang sudah mengendap lama tiba tiba muncul kembali sekelebat dalam alam bawah sadar hingga akhirnya benar benar dipastikan waktunya.
Entah Setan, Jin, Pagebluk, Lelembut atau bahkan Malaikat dari mana yang telah membisiki kami sehingga tanggal 15 Oktober 2016 disepakati bersama pelaksanaan Gobar Track 5 Cm yang dilanjut sampai Masjid Ar Royyaan Tongas Probolinggo.

Add caption
Seminggu sebelum pelaksanaan kami melakukan survey ke Penanjakan untuk memastikan keadaan cuaca, arah angin, rute dan waktu tempuh agar hari pelaksanaan benar benar optimal dan bisa menyelesaikan Gobar Long Track kali ini, Cuaca ketika survey memang lagi tidak menentu karena berbarengan dengan anomali cuaca yang terjadi antara  8 – 11 Oktober 2016, sebagaimana peringatan BMKG yang dipublish lewat websitenya, Masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. baca lebih lanjut di link : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Sestama/Humas/WASPADA_POTENSI_HUJAN_LEBAT_DI_WILAYAH_INDONESIA_8_-_11_OKTOBER_2016.bmkg#ixzz4NUqqS5Y4.
Dan memang benar saat itu cuaca di Penanjakan lagi Hujan dan berkabut serta sepi pengunjung, kami bertiga berteduh sambil kedinginan di Mushalla yang dibangun dari CSR Bank Syariah Mandiri diatas ketinggian 2700 mdpl sambil sesekali mencoba sepeda yang kami bawa kesekeliling Mushalla untuk mengusir hawa dingin saat kabut mulai menyelimuti dan arah angin ke Selatan sehingga bila erupsi Bromo tetap berlangsung maka akan mengarah ke Bantengan dan sekitarnya.


Sabtu, 15 Oktober 2016 hari yang sudah disepakati bersama, kami berangkat dari kediaman masing masing menuju Rendezvous Gate Wonokitri jam 07:00, setelah meminta ijin ke Petugas kami bersama menuju titk Start di Penanjakan tepat 08:30  sebelumnya sempat mampir di Dingklik untuk liat view ke bawah lautan pasir serta selfi bersama, Total peserta Gobar kali ini sebanyak 27 Orang terdiri atas,  DPP Markaz : 4 Org, DPC Pare : 1 Org, DPC Sumurwelut : 1 Org, DPC Menganti : 1 Org, DPC Jakarta : 2 Org, DPC Sidoarjo : 4 Org, DPC Lumajang : 1 Org, DPC Prolink : 1 Org, DPC Malang : 2 Org dan dari Kesatuan DENPOMAD V/3 Malang : 9 Org termasuk Bpk. WaDan POMAD ikut serta secara langsung.


Setelah briefing gambaran umum track yang akan kita libas oleh Sang Marshall Samhoed dan dilanjut do’a bersama yang dilead oleh Ostadz DPP Markaz Bogem Cukir Jombang tepat 09:00 kita mulai Start dari Penanjakan menuju Cokroniti sejauh 3.75 Km dengan kontur Rolling naik turun berupa Tanah Pasir Vulkanik yang memadat dan tidak berdebu setelah diguyur hujan beberapa hari sebelumnya diketinggian rata rata 2700 mdpl tepat sebelah Utara Bromo, panorama kanan kiri single track terasa rindang banyak ditumbuhi pepohonan khas dataran tinggi, dari atas Cokroniti --yaitu sebuah Bukit tempat persembahyangan yang disakralkan oleh Umat Hindu Tengger-- view ke arah kawah Bromo sangat indah sekali tanpa halangan bukit lain ataupun pepohonan, bahkan tanaman yang ada disekitar Cokroniti tumbuh secara Bonsai Alami menambah keasrian bukit Cokroniti, bagi Goweser yg menjelajah track 5 Cm adalah menjadi sebuah keharusan (mandatory) untuk mampir ke bukit ini karena bukit ini merupakan icon track 5 cm.


Setelah puas berselfi ria dan menikmati panorama dari atas bukit Cokroniti diteruskan meluncur deras melewati turunan single track -berupa tanah pasir vulkanik padat- menuju Gunung/Bukit Kembang, konon dulu banyak Janda Kembang yang melakukan ritual di puncak Bukit Kembang ini, entah ritual apa yang dilakukannya kemungkinan agar bau para Janda itu tetap seperti Kembang yang harum semerbak mewangi, tapi versi lain mengatakan bahwa bukit kembang itu adalah area dimana Petugas Perhutani menanan sejumlah kembang di puncaknya.
Sebagian Peserta Gobar ada yang percaya cerita versi pertama terutama mereka yang keseharianannya senang bergaul dengan Roji dan RD Steer Bunder Kluwer namun sebagian besar peserta Gobar lebih percaya cerita versi kedua.


Turunan single track dari Cokroniti ke Bukit Kembang sangat menguras Adrenaline dan butuh konsentrasi tinggi karena banyak bagian tengah track yang membentuk cekungan atau lubang memanjang seukuran 1.5 kali lebar roda MTB dari bekas tapak motor Petani yang bercocok tanam disekitar area TNBTS, belum lagi belokan (bereman)  yang tajam dalam kondisi  rusak, banyak lubang bekas saluran air hujan ditambah dengan sebelah kanan kiri Jurang yang curam dan dalam, harus benar benar fokus tidak boleh lengah sedetik atau sesenti pun  apalagi sampai lengah ataupun blank sepanjang 5 detik (5 cm) karena resiko bahaya senantiasa mengintai disepanjang lintasan, sehingga tidak berlebihan bila lintasan ini dinamakan Track 5 Cm, nama ini bukan sekedar disematkan dengan mendompleng popularitas salah satu Film Nasional yang juga mengambil setting lokasi di TNBTS.
Kalau dicermati video  accident dari salah satu DPC Malang, Ko Budianto Wiyono di stage sebelum dan sesudah Gunung/Bukit Kembang (2 kali accident), jelas Yang bersangkutan sempat tidak focus sekian detik lalu tersadar roda depan sudah berjarak sekian cm dari bibir jurang kemudian dengan reflek melakukan pengereman mendadak, mungkin rem depan lebih dominan sehingga badan terlempar ke depan dan kuda gowes jatuh kesamping kanan kearah  jurang.

Setelah turunan Single Track Tanah Vulkanik yang padat kita memasuki pertigaan Puncaksari dimana kalau ambil jalur kekiri menuju Lumbang dan kanan menuju Desa Sapikerep dengan melewati Dusun Pusung Malang lalu Dusun Ngeloh dengan kontur Turunan Makadam dan bongkahan batu yang sebagian lepas dari tatanan ditambah lubang lubang ditengah makadam, batu batu yang lepas sebesar sekepalan tangan setelah dilewati roda depan biasanya beterbangan hingga menimbulkan suara benturan yang keras baik dengan Frame, Crank, Chain Stay, RD maupun Rim belakang dan Spokenya sehingga menjadi tantangan tersendiri meluncur di lintasan semacam ini apalagi kalo beriringan satu dengan lainnya, maka Rider yang dibelakang harus lebih extra hati hati mengantisipasi batu batu melayang ke arahnya, dibutuhkan stamina yang prima, fokus, pegangan tangan yang kuat untuk handling dan meredam getaran juga tumpuan kaki yang kuat untuk berdiri diatas kuda gowes agar balancing tetap terjaga.

Diperbatasan sebelum masuk Dusun Ngeteh kami semua beristirahat mengatur nafas  dan melemaskan tangan serta kaki setelah diguncang sepanjang 4 Km Lintasan Makadam, kami beristirahat di salah satu Rumah Penduduk Dusun Ngeloh yang saat itu pemilik rumah sedang panen Wortel, beberapa dari kami bahkan sempet mencicipi Wortel segar serta Teh Hangat bikinan Anak Perawan tuan rumah, setelah mencicipi beberapa teguk teh hangat bikinan pemilik pipi kemerah merahan rasanya tenaga dan semangat refresh kembali dan ini dirasakan hampir semua peserta ketjuali mereka yang biasa bergaul dengan para Roji dan RD Steer Bunder hanya merasakan biasa biasa saja (BBS kata P. Nong Klenong).


Setelah puas menikmati teh dan menatap pipi kemerah merahan dianjutkan melintasi track yang sama, makadam dengan batu yang lepas mulai dari Dusun Ngeteh Desa Sapikerep hingga mencapai pertigaan Raya Sukapura sejauh 4 Km lagi, sehingga total lintasan makadam kurang lebih 8 km.
Di Lintasan ini team BMC sempat meng-overlap team POMAD V/3 Malang yang sebelumnya mereka jauh mendahului di depan, sebagian besar kuda gowes team POMAD menggunakan Hardtail makanya dilintasan makadam mereka tidak bisa fullspeed.
Sampai di Warung Bu Fatimah kira kira jam 14:00, pada awalnya sebagian merasa bingung karena warungnya telah direnovasi dengan tampilan gedung baru dan lebih kaget lagi adalah Kendaraan Loading yang sudah terparkir di sekitar warung dengan menghadap ke Utara dalam kondisi berdebu, usut punya usut ternyata setelah mengantar ke titik start Penanjakan kendaraan loading tidak kembali ke Wonokitri lalu turun ke Pasuruan di lanjut Tongas sebagaimana instruksi sebelumnya namun mereka para Driver memilih jalan by pass turun melalui Lautan Pasir Bromo padahal status Siaga Bromo belum dicabut dan area lautan pasir steril dari aktivitas manusia, lho koq bisa ke lautan Pasir....?  kenyataannya bisa...., itu karena dalam rombongan kendaraan loading ada kendaraan PATWAL POMAD sehingga petugas TNBTS meloloskan mereka melintasi Lautan Pasir menyebrang ke Cemoro Lawang lalu ke Sukapura.

Puas mengisi BBM Kampung Tengah dengan menu Prasmanan ala Bu Fatimah, tepat jam 14:55 Team BMC yang terdiri atas DPP Markaz Bogem Jombang, DPC Pare, DPC Sumurwelut dan DPC Menganti melanjutkan Gobar ke Masjid Ar Royyaan di Jalan Raya Tongas Probolinggo dengan track Turunan Aspal mulus sejauh 26 Km, lintasan sejauh ini ditempuh dalam waktu 30 menit dan tepat 15:30 BMC finish di Masjid Ar Royyaan Tongas, setelah membersihkan badan lalu Shalat Jamak Qashar Ta’khir kami balik pulang.....



Terima kasih kepada DPC Prolink yang mengantar kami menikmati kebesaran Allah disepanjang lintasan Gobar kali ini juga terima kasih pada Team DENPOMAD V/3 Malang, sampai jumpa dalam Gobar mendatang..... 

Salam,
GS