Dengan
merefer Tagline Arsen (A1): Gobar
bukan merupakan ajang KOMPETISI atau SEJENISNYA melainkan GOWES BERSAMA yang
lebih mengedepankan nilai-nilai KEBERSAMAAN untuk menjalin SILATURAHMI sesama
Bikers, maka disepakati agenda Gobar pada Minggu,18 Oktober 2015 lokasi
Bojonegoro dan sekitarnya dengan rute Pacing – Kalisari – Menilo (Menilo Bike Park
1, 2, 3) dengan Host Cycling Warrior
Bojonegoro, yang digawangi oleh Om
Andrew Heryanto.
BMC di Rendezvous |
Sebagaimana woro woro dari Tuan Rumah Om Andrew Heryanto, Dkk, sehubungan dengan cuaca akhir akhir ini di
Bojonegoro terasa agak terik menyengat maka diharapken peserta Gobar yang
datang dari luar kota : Surabaya, Lamongan (Babat & Brondong), Tuban,
Jombang dan Cepu merapat di Rendezvous Rumah Pak Yong Christianto Widjaya tidak lebih dari jam 06:00 pagi agar bisa
melaksanakan start lebih pagi dari biasanya dengan harapan ditengah perjalanan
gowes cuaca lebih bersahabat dan tidak terlalu panas, namun apa lacur setelah
menunggu beberapa saat hingga semua peserta dari pelbagai kota hadir (
berjumlah 45 bikers ) start di desa Pacing,
Parengan - Tuban tepat 07.50 setelah dilakukan pengarahan pendahuluan dari
Host dan doa bersama lintas agama dan kepercayaan.
Host memberi Sambutan & Pengarahan |
Jangan berharap kita akan mendapatkan Track
Perosotan seperti di Nongkojajar ataupun Bromo, ini adalah Bojonegoro sebelum
menikmati turunan kita dituntut menapaki tanjakan atau bersakit sakit dahulu dengkulnya
baru berenang ketepian atau bersenang senang kemudian, karena memang topografi
Bojonegoro (terutama sisi Utara yang menjadi rute Gobar) berbukit bukit yang
merupakan bagian dari Hamparan Pegunungan Kapur Utara sehingga tidak mungkin ada
turunan perosotan yang panjang, adanya cuman Rolling sahaja, begitu kira kira
inti dari prakata pendahuluan dari Om Andrew Heryanto, kemudian dilanjut dengan
mengenalkan anggota CW yang bertugas menjadi Vorijder, Marshall, Guide maupun Sweeper Team dan saya tidak ingat satu persatu mereka tapi saya cukup
mengenal : Pak Yong, Mas Imam, Koh Ronny dan Pak Nono.
Vorijder, Marshall, Guide dan Team Sweeper ( Cycling Warrior Bjngoro) |
Berbicara mengenai Pegunungan Kendeng atau Pegunungan
Kapur (Karst) Utara Jawa yang membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur (Pati,
Rembang, Blora dan Bojonegoro) teringat beberapa tahun silam ketika belajar
Hukum Adat, wilayah itu merupakan habitat dari etnik Samin yaitu suatu kelompok masyarakat yang mempunyai adat dan norma
hukum tersendiri yang unik yang agak berbeda dari dunia sekitarnya yang mayoritas
adat Jawa bercorak Mataraman, mereka kaum Samin memegang teguh ajaran Sedulur Sikep yang diajarkan oleh
Mahaguru Samin Soerosentiko, tidaklah
relevan kalau kita bahas secara detil ajaran Sedulur Sikep dalam forum ini
namun satu hal yang pantas kita ajungi jempol yaitu kepedulian mereka terhadap Lingkungan
dengan menjaga kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di komunitasnya.
Suasana "Sedulur Sikep", Ajaran Mahaguru Samin Soerosentiko |
Gobar Jonegoro kali ini total menempuh jarak 20,80 Km yang efektif dijalani selama 1 Jam 35 Menit 38 Detik belum termasuk waktu untuk istirahat, dengan mencapai titik
tertinggi pada 213 m di Km 1,6 dari start dan titik terendah
pada altitude 48 m di Km 14,2 sedangkan titik startnya pada
altitude 183 m dan finish di-altitiude 58
m sehingga total Ascent (tanjakan)
: 127 m dan Descent
(turunan) : 255 m ( sumber : Endomondo) dan peserta tercepat
mencapai finish tercatat pada jam 10:40
di Rumah Pak Yong Jl. Hayam Wuruk No. 81 (mBuri Kelentheng) Bojonegoro.
Rute Track Gobar Jonegoro 18/10/2015 |
Sebagaimana pengalaman Gobar yang diikuti
banyak peserta, Gobar Jonegoro kali ini selama menyusuri rute peserta terpecah
dalam beberapa kelompok dan pihak Host sudah mengantisipasi akan hal ini
mangkanya disediakan Voridjer, Marshall, Guide dan Team Sweeper agar tidak
satupun peserta yang tersesat dan nyasar.
Untuk kelompok terdepan diarahkan oleh Imam
Rozi, kelompok ini sebagian besar diikuti oleh Pemantjal dari Pertamina Cepu bertenaga
besar bak pembalap dan ditiap tanjakan tidak satupun mereka yang melakukan Ider
Tempe, kelompok Tengah adalah mereka yang suka Lawyer-an yaitu disetiap
peristirahatan senang berlama lama sambil bersenda gurau membahas segala hal
yang lagi in and hot, umumnya mereka
berumur lebih tua dari kelompok pertama/depan dan kelompok terakhir adalah
mereka yang memang bener bener tidak sekuat kelompok pertama maupun kedua,biasanya
mereka jarang mantjal sehingga sering tertinggal dibelakang.
Om Leo paling suka di barisan belakang.... |
Track pertama menyusuri jalanan kampung beraspal
menanjak sampai keluar batas perkampungan dan pada Km 1 masuk ke Hutan Jati
Parengan mulailah jalanan off road sampai ketinggian max 213 m dilanjut turunan
makadam hutan jati parengan hingga Km 6, kemudian melewati areal
perladangan/persawahan warga dengan kontur perbukitan (naik-turun) hingga Km 9
keluar di pertigaan SMPN 1 Parengan, diteruskan dengan menyusuri Jalan Raya
Suciharjo (Parengan-Soko) hingga Km 11,5 kemudian masuk jalan kampung beraspal hingga
batas areal persawahan dan perladangan Warga Kalisari sampai pada Km 16 menemui
Jalan Aspal kembali menuju Desa Menilo, pada KM 17 seharusnya kelompok kami
(Kelompok Tengah) belok kekiri masuk areal Perladangan Warga Menilo dimana
Menilo Bike Park (MBP) ada di dalam areal itu namun karena pertimbangan cuaca
terik yang menyengat, membakar kulit dan hari semakin siang maka Track Menilo
kami skip dan langsung menuju titik finish, begitu juga dengan Kelompok
Belakang sedangkan Kelompok Depan sempat
memasuki Menilo Bike Park.
Biasa Biasa Saja dan Happy Long Day, menurut A1 |
Masih segar ingatan hampir 3 tahun yang lalu
tepatnya pada 9 Desember 2012 ketika Gobar Cycling Warrior, Trek dan KSOH dengan
mengambil rute yang hampir sama dengan Gobar Jonegoro ini cuman startnya aja
yang beda yaitu disebelah Makam Desa dilanjut
ke Kalisari dan Menilo Bike Park, dalam kedua Gobar ini ada persamaannya yaitu
sama sama tidak bisa masuk ke MBP, Tanya
kenapa….? Adakah kemisteriousan Track MBP sehingga tidak semua orang bisa masuk
kesana, ataukah hal ini hanya berlaku khusus bagi KSOH, karena sudah dua kali
KSOH Gobar ke Bojonegoro dengan rute melewati MBP tapi tak pernah bisa sampai
ke MBP, ada saja rintangan kalau dulu di tahun 2012 karena hujan maka sekarang di
tahun 2015 karena terik menyengat, ataukah hanya kebetulan nasib sial saja….?,
Wallahu A’lam……..
BMC1, A1 dan Cepu1 menjadi "Sedulur Sikep" |
Demikian
liputan Gobar Jonegoro 18/10/2015 tak lupa kami (semua peserta) haturkan terima
kasih yang tak terkira pada Om Andrew,
Dkk yang telah meng-arrange Gobar
kali ini dengan sukses, aman dan lancar dan terlebih khusus terima kasih kepada
Pak Yong Christianto Widjaya dan Keluarga
yang berpayah payah memfasilitasi akomodasi maupun konsumsi, dan tak lupa juga kami memohon maaf bila tindakan
kami disengaja maupun tidak kurang berkenan di hati.
Salam BBS - HLD,
GS
Penulis |
KSOH brondong Lamongan |
BOSCH Parengan Tuban |
PERTAMINA CEPU |