GOSEL (GOWES SELASA) PELIPUR DUKA LARA

Berawal dari chating iseng Grup BMC di WA berikut ini,

Maka terlaksanalah gowes pelipur duka lara, kenapa koq disebut Gowes Pelipur Duka Lara…? barangkali itu yang menjadi tanda tanya bagi pembaca sekalian,  Ya gowes kali ini disebut gowes pelipur duka lara karena salah satu personil sedang dirundung duka lara, ga usah kita sebut siapa dan duka lara macam bagaimana karena ini menyangkut privasi yang tentu saja confidential buanghet dan jangan dibayangkan duka laranya itu sebagaimana arti duka lara yang sebenarnya, istilah ini kita pilih agar lebih menarik dan banyak mencuri perhatian pembaca budiman sahaja….  dan mudah mudahan dengan diajak gowes kali ini bisa menghilangkan atau paling tidak meringankan derita duka laranya, Amiiin….

Gowes Pelipur Lara diikuti oleh 4 peserta yang terdiri atas : 1 orang dari DPC Sumurwelut dan 3 Orang dari DPC Menganti…. Kenapa koq disebut DPC Sumurwelut, DPC Menganti dan masih ada DPC DPC lainnya…?, Kami adalah sekumpulan Bikers yang berasal dari berbagai wilayah di Jatim yang bergabung dalam club atau komunitas yang kami sebut BMC yang berpusat di Desa Bogem Kec. Diwek Kab. Jombang Jawa Timur, oleh karena anggotanya berasal dari berbagai daerah maka asal daerah daerah anggotanya tersebut menjadi Cabang dari BMC yang berpusat di Jombang, kami menamai cabang dengan istilah DPC sebagaimana cabang suatu organisasi parpol, karena visi kami kedepan organisasi BMC ini secara gentle, jujur dan ksatria kalo menjadi besar akan bermetamorfosis menjadi Parpol (kemelipin, keduwuren dan kemontjolen mimpinya….. wkwkwkwkwk), tidak seperti si Brewok owner salah satu media masa Ibu Kota yang pada awal pendirian Ormasnya mengatakan tidak akan merubah menjadi Parpol namun seiring perjalanannya dan belum genap setahun sudah merubah diri dari Ormas menjadi Parpol, (waduh… koq mblara adoh Om….), tidak ada satunya kata dengan perbuatan dan kami bertolak belakang menyelisihi dengan tindakan seperti ini.

Tepat 05:40 DPC Sumurwelut telah sampai di Tikum (Titik Kumpul) perempatan Kedamaean Gresik, berangkat dari rumah digowes pada 05:00 dan DPC Menganti sampai tikum pada 06:00, gowes mengambil arah ke Barat dari Perempatan Kedamaean menuju Dawar Blandong sejauh kurang lebih 15 Km, satu hal yang kita sayangkan salah seorang personil DPC Menganti tidak memakai Safety Helmet yang mana ini merupakan standar SOP keselamatan Gowes BMC yang harus dilaksanakan.

Track dari Kedamaean hingga Dawar Blandong beraspal mulus dengan kontur berbukit yaitu track tanjakan, flat datar dan turunan dimana altitude maximal 86 Mdpl dan altitude minimal 30 Mdpl (menurut Endomondo), berikut ini map rutenya :

Setelah di Dawar Blandong kita blusukan ke arah areal persawahan dan perladangan penduduk dimana konturnya berbukit bukit dengan type jalan : Makadam, Tanah liat, Sertu dan Berbatu  dengan kelokan yang cukup menantang tanpa berm seperti dalam track buatan dan drop dropan bebatuan yang masih alami dan khas bebatuan pegunungan kapur, maklum bukit di Dawar Blandong adalah hamparan perbukitan yang membentang dari Surabaya (Gunung Bajul) hingga ke Tuban (Gunung Kapur yang sekarang jadi bahan baku Semen Gresik dan Holcim).

Setelah puas mengeksplore ke-eksotik-an alam di kawasan Dawar Blandong laksana sekeping keindahan surga yang dijatuhkan ke hamparan Bumi Dawar Blandong maka kami berempat memutuskan untuk menyudahi gowes dan balik ke Tikum semula yaitu di Perempatan Kedamaean, selama balik ke tikum seperti halnya ketika awal berangkat dari tikum ke Dawar Blandong urutan paling awal adalah Om George S dan diikuti oleh Om Herry atau Om Nanang (keduanya saling menyalip) dan baris paling akhir adalah Om Ayip dengan alasan sudah 2 bulan tidak pernah pedaling……

Untuk lebih jelas dan detil berikut ini kami sertakan foto foto yang berurutan, silahkan diliat terima kasih.

Salam,

GS /DPC S Welut